Delapan Garis Keturunan Raja Silahi Sabungan Bentuk Raja Turpuk di Silalahi

Kategori Berita

HPN

HPN

Iklan

Delapan Garis Keturunan Raja Silahi Sabungan Bentuk Raja Turpuk di Silalahi

Selasa, 23 September 2025

 

Delapan Garis Keturunan Raja Silahi Sabungan Bentuk Raja Turpuk di Silalahi


Silalahi | dailyinvestigasi.com : 21 September 2025 Liputan eksklusif di Silalahi Na Bolak, Kec. Silahisabungan, untuk menelusuri jejak silsilah dan struktur adat keturunan Raja Silahi Sabungan. Wawancara ini mengungkap warisan budaya yang masih hidup dan dijaga oleh para tetua adat hingga generasi kini.


Raja Silahi Sabungan diketahui memiliki delapan orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan. Kedelapan putra tersebut adalah Loho Raja (Sihaloho), Tungkir Raja (Situngkir), Sondi Raja, Butar Raja (Sidabutar), Dabariba Raja (Sidabariba), Debang Raja (Sidebang), Batu Raja (Pintubatu), dan Tambun Raja (Tambunan). Satu-satunya anak perempuan bernama Deang Namora Boru.


Setiap keturunan laki-laki memiliki perwakilan adat di Silalahi Na Bolak yang disebut Raja Turpuk. Mereka adalah Raja Turpuk Sihaloho, Raja Turpuk Situngkir, Raja Turpuk Rumasondi, Raja Turpuk Sidabutar, Raja Turpuk Sidabariba, Raja Turpuk Sidebang, Raja Turpuk Pintubatu, dan Raja Turpuk Tambunan. Masing-masing Raja Turpuk di Silalahi Na Bolak memiliki wilayah adat dan sumber air yang terletak di tanah leluhur mereka.


Efendi Sidabutar, yang kini berusia 65 tahun dan menjabat sebagai Raja Turpuk Sidabutar, menjelaskan bahwa jabatan Raja Turpuk diberikan kepada anak laki-laki tertua dari masing-masing garis keturunan. Ia menyebutkan satu per satu nama Raja Turpuk yang aktif saat ini. Dari Loho Raja, anak tertua bernama Sinapuran menurunkan Juven Sihaloho sebagai Raja Turpuk Sihaloho. Dari Tungkir Raja, Marhacil Situngkir menjabat sebagai Raja Turpuk Situngkir. Dari Sondi Raja, Oloan Rumasondi menjadi Raja Turpuk Rumasondi. Dari Butar Raja, Efendi Sidabutar sendiri menjabat sebagai Raja Turpuk Sidabutar. Dari Dabariba Raja, Jala Sidabariba menjadi Raja Turpuk Sidabariba. Dari Debang Raja, Naik Sidebang menjabat sebagai Raja Turpuk Sidebang. Dari Batu Raja, Rianto Pitubatu menjadi Raja Turpuk Pitubatu. Sementara dari Tambun Raja, nama calon Raja Turpuk sudah dikantongi, yaitu Payungan Tambunan, namun masih dalam proses pelantikan.


Struktur kerja adat di setiap Raja Turpuk terdiri dari tiga pilar generasi: Raja Jolo sebagai pemangku utama, Parbaringin sebagai penanggung jawab kedua, dan Parsanggar sebagai penanggung jawab ketiga. Dari keturunan Sihaloho, Raja Jolo dijabat oleh Juven Sihaloho, Parbaringin oleh Darmanus Sihaloho, dan Parsanggar oleh Marudut Sihaloho. Dari Situngkir, Raja Jolo adalah Marhasil Situngkir, Parbaringin adalah Antoni Situngkir, dan Parsanggar adalah Parnighotan Situngkir Sipangkar. Dari Sondi Raja, Raja Jolo dijabat oleh Oloan Rumasondi, Parbaringin oleh Antoni Rumasondi, dan Parsanggar oleh Odjahan Rumasondi. Karena Odjahan masih berdomisili di luar Silalahi, tugas adat sementara dilaksanakan dan dilimpahkan kepada ayah dari Lesmar Rumasondi. Setelah ayahnya wafat, tugas sebagai pelaksana (Plt) tersebut diwariskan langsung kepada Lesmar Rumasondi.


Dari Butar Raja, Efendi Sidabutar menjabat sebagai Raja Jolo, Gustinus Sidabutar sebagai Parbaringin, dan Lomo Sidabutar sebagai Parsanggar. Dari Dabariba Raja, Jala Sidabariba menjabat sebagai Raja Jolo, Salim Sidabariba sebagai Parbaringin, dan Jefri Sidabariba sebagai Parsanggar. Dari Debang Raja, Naik Sidebang sebagai Raja Jolo, Jovolus Sidebang sebagai Parbaringin, dan Sulimar Sidebang sebagai Parsanggar. Dari Batu Raja, Rianto Pitubatu sebagai Raja Jolo, Junianus Pitubatu sebagai Parbaringin, dan Akas Sigiro Pitubatu sebagai Parsanggar. Sementara struktur dari Tambun Raja masih dalam proses penetapan.


Wawancara ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai adat dan struktur sosial warisan Raja Silahi Sabungan masih dijaga dengan penuh hormat dan tanggung jawab oleh generasi penerus. Tradisi ini bukan hanya soal silsilah, tetapi juga tentang menjaga keseimbangan, sumber daya, dan keharmonisan antar marga di tanah leluhur Silalahi Na Bolak.


(Ril)